Buah yang mempunyai bentuk
dan warna cantik ini sangat digemari seluruh lapisan masyarakat. Kandungan
vitamin dan manfaatnya yang besar membuat sosok buah ini menjadi sangat
dibutuhkan.
Syarat
Tumbuh
Tanaman stroberi membutuhkan sinar matahari langsung sekitar 8 - 10 jam hari. Curah hujan berkisar
600 700 milimeter setiap tahun. Suhu udara optimum antara 17°C - 20°C dan suhu
udara minimum antara 4°C - 5°C dengan kelembaban udara 80% - 90%.Ketinggian
tempat yang ideal untuk membudidayakan tanaman adalah antara 1000-2000 meter
dari permukaan laut.
Pengolahan Lahan
Pengolahan Lahan
Sebelum lahan dibajak digenangi air lebih dahulu semalam. Keesokan harinya
dilakukan pembajakan sedalam sekitar 30 sentimeter, setelah itu tanah dilakukan
pengeringan baru dihaluskan. Bentuk bedengan yang dibutuhkan adalah dengan ukuran lebar 80-120
sentimeter, tinggi 30 - 40 sentimeter, jarak antar bedengan 60 sentimeter, dan panjang
menyesuaikan keadaan lahan. Berikan dolomit sekitar 100-200 kg per 1000 m2 sesuai kondisi lahan. Pemasangan mulsa plastik pada saat matahari terik agar mulsa dapat memuai
sehingga dapat tepat menutup bedengan dengan tepat.
Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan Lubang Tanam
Diameter lubang ± 10 cm, dengan jarak lubang 30 - 50 cm. Model penanaman
dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat.
Cara Penanaman
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
: Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam.
Tanaman yang disulam adalah yang mati atau tumbuh abnormal.
Penyiangan
: Penyiangan dilakukan pada pertanaman stroberi tanpa ataupun dengan mulsa
plastik. Mulsa yang berada di antara barisan/bedengan dicabut dan
dibenamkan ke dalam tanah. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan
gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.
Perempelan/Pemangkasan
: Tanaman yang terlalu rimbun, terlalu banyak daun harus dipangkas.
Pemangkasan dilakukan teratur terutama membuang daun-daun tua/rusak.
Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun.
Pemupukan
- Pertanaman tanpa mulsa: Pupuk susulan diberikan 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 2/3 dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur dalam larikan dangkal di antara barisan, kemudian ditutup tanah.
- Pertanaman dengan mulsa: Pupuk susulan ditambahkan jika pertumbuhan kurang baik. Setiap tanaman disiram dengan 350-500 mililiter larutan pupuk.
Pemasangan Mulsa Kering : Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/ guludan yang tidak memakai mulsa plastik. Jerami atau rumput kering setebal 3–5 sentimeter dihamparkan di permukaan bedengan/guludan dan antara barisan tanaman.
Hama
a. Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Bagian yang diserang : permukaan daun bagian bawah, kuncup bunga, pucuk atau batang muda. Gejala : pucuk atau daun keriput, keriting, kadang-kadang pembentukan daun atau buah terhambat.
b. TUNGAU (Tetranychus sp -Tarsonemus sp)
Bagian yang diserang: daun,tangkai, dan buah. Gejala :daun bercak kuning, coklat, keriting akhirnya daun rontok.
c. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar (Othiorhychus rugosostriatus), kumbang penggerek batang (O. Sulcatus)
Gejala serangan : adanya bubuk berupa tepung pada bagian yang digereknya.
Penyakit
a. Layu verticillium (Verticillium dahliae)
Bagian yang diserang: mulai dari akar, daun, hingga tanaman. Gejala : daun yang terinfeksi mula-mula berwarna kuning hingga kecoklatan, serangan berat akan mengakibatkan kematian pada tanaman. Pengendalian : perbaikan drainase, sanitasi kebun.
b. Busuk buah matang/Ripe Fruit Rot (Colletotrichum fragariae Brook) Busuk Rhizopus/ Rhizopus spot ( Rhizopus stolonifer )
Bagian yang diserang : buah. Gejala : yang khas hanya pada buah yang masak saja dengan buah busuk disertai massa spora berwarna merah jambu. Buah busuk lunak, berair, bila dipijit keluar cairan keruh.
Pengendalian : musnahkan buah yang terinfeksi, perbaiki drainase kebun, pemulsaan, rotasi tanaman.
c. Busuk akar ( Idriella lunata, Pythium ulmatum, Rhizoctonia solani)
Bagian yang diserang : akar tanaman. Gejala : Idriella menyebabkan ujung-ujung akar tanaman berwarna hitam dan busuk, sedangkanPhytium mengakibatkan batang batas akar di permukaan tanah busuk berwarna coklat hingga hitam. Sementara jamur Rhizoctonia mengakibatkan sistem perakaran busuk kebasah-basahan.
Pengendalian : cabut dan musnahkan tanaman yang terserang berat, tambahkan kapur untuk tanah, lakukan rotasi tanaman, perbaikan drainase tanaman.
d. Empulur merah (Phytophtora fragrariae)
Bagian yang diserang : perakaran tanaman. Gejala : tanaman kerdil, daun tudak segar bahkan dapat layu, bila diamati akar dan pangkal batang yang terinfeksi pada empulurnya akan tampak berwarna merah.Penyakit ini mengakibatkan serangan hebat pada kondisi drainase jelek dan masam/pH rendah.
Pengendalian : perbaiki drainase, pengapuran tanah, rotasi tanaman, gunakan bibit yang sehat dan hindari luka mekanis pada pemeliharaan, musnahkan tanaman yang terinfeksi berat.
Panen
Tanaman stroberi mulai berbunga pada umur 2 bulan setelah tanam. Namun pembuahan atau pembungaan pertama sebaiknya dibuang atau dipangkas karena belum bisa berproduksi secara optimum. Setelah tanaman berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah.Panen dilakukan dengan dipetik atau digunting bagian tangkai buah beserta kelopaknya, dan dilakukan secara periodik dua kali seminggu. Untuk lebih jelasnya dalam pembudidayaan tanaman stroberi, dapat dilihat pada artikel sebelumnya.
No comments:
Post a Comment