survei

Buat temen temen yang pengen dapat tambahan
silahkan liat disini

Survei singkat dibayar mahal, pertama di Indonesia, Hanya ada di bisnis ini. Klik http://www.idsurvei.com/survei/zami/

BUDIDAYA KAYU MANIS





Sebagian besar petani kayumanis di daerah produksi bellum memperhatikan teknik budidaya tanaman yang baik. Akibatnya kualitas dan kuantitas produksinya rendah. Padahal, dengan teknik budidaya yang tepat, produksinya diharapkan menunjang ekspor.

Karena tanaman ini mempunyai peranan yang besar untuk menambah devisa negara, maka teknik budidaya yang baik perlu diperhatikan dan dilaksanakan. Apalagi produksi dan mutu kulit kayu manis serta hasil olahannya dipengaruhi oleh jenis atau spesies, teknik budidaya, pemanenan dan perlakuan pascapanennya.



1. Syarat Tumbuh
Secara umum kayumanis menghendaki tanah yang subur, gembur dengan drainase yang baik, serta kaya akan bahan organik. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah andosol, latosol atau organosol. Tanaman ini juga menghendaki daerah beriklim lembab, curah hujan merata sepanjang tahun dengan jumlah curah hujan 2000-2500 mm/tahun tanpa musim kering yang panjang, serta suhu harian 19-23,3 derajat celsius.

2. Benih
Untuk menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan produksinya bagus sebaiknya benih diambil dari pohon induk terpilih yang sehat, pertumbuhannya normal, tahan hama penyakit, berumur lebih dari 7 tahun, dan dari jenis yang nilai ekonomisnya baik.
Benih harus masak sempurna secara fisiologis (sebaiknya yang baru jatuh dari pohon), dan berwarna biru kehitaman.

Bagi daerah pengembangan yang jauh dari sentra produksi, benih dapat diperoleh dnegan memesan di sentra produksi terdekat. Mengingat biji kayumanis tergolong berumur pendek dan sangat cepat kehilangan daya kecambahnya, harus diperhatikan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan benih. Benih jangan disimpan lebih dari satu minggu pada suhu kamar (27-28 derajat celcius) atau lebih 4 minggu pada suhu rendah (15-20 derajat celcius)

3. Pemmbibitan
Benih dapat disemaikan di lapangan maupun di polibag. Lokasi pembibitan sebaiknya dekat jalan, dekat sumber air, dekat daerah penanaman, dan tanahnya relatif subur. Bila benih disemaikan dilapangan, tanah dipacul dua kali sedalam 20-30 cm, digaru, dihaluskan, seradibersihkan dari sisa tanaman yang ada. Kemudian dicampur pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2 kaleng minyak tanah/m ppersegi, dan dibuat bedeng memanjang ke arah utara-selatan dengan ukuran lebar 1-1,20 m dan panjang sesuai kondisi lapangan.

Setiap bedengan dibatasi parit drainase sekaligus berfungsi sebagai jalan untuk memudahkan pekerjaan menanam, menyiram, dan memindahkan bibit. Lebar selokan 30 cm dengan kedalaman 20 cm. Bagian atas persemaian dilapisis pasir setebal 5 cm. Setelah itu biji dengan jarak tanam 5 cm. Penyiraman dilakukan secara rutin

Setelah benih berkecambah pada 1-2 minggu, tanaman diberi naungan untuk mencegah kematian bibit akibat sengatan sinar matahari langsung. Setelah mempunyai 3 pasang daun tanaman dapat dipindahkan ke polibag berukuran 20 cm x 30 cm (bibit berumur 3 bulan). Media polibag dapat berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:2. Polibag ditempatkan di bawah naungan dan disiram setiap hari.

Setelah bibit berumur 8-12 bulan dengan tinggi 60-80 cm, bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan. Bila benih langsung disemai di polibag, gunakan polibag berdiameter 10 cm dan tinggi 15 cm, media yang digunakan sama. Kemudian setiap polibag ditanami satu benih dan disiram. Benih akan berkecambah dalam 1-2 minggu. Bibit di polibag tetap disiram setiap hari sampai siap dipindah ke lapangan pada umur 8-12 bulan.

4 comments:

  1. Daerah penghasil kayumanis di Indonesia ada dimana? Terima kasih

    ReplyDelete
  2. @ zendy putri : di purwokerto, daerah manisan

    ReplyDelete
  3. kayu manis sebaiknya di tanam didaerah panas atau dingin

    ReplyDelete